Surabaya- Radikalisme menurut artian adalah suatu ideologi (ide atau gagasan) dan paham yang ingin melakukan perubahan pada sistem sosial dan politik dengan menggunakan cara-cara kekerasan/ ekstrim.
Berkaitan dengan hal radikalisme, Kodam V Brawijaya mengadakan pembinaan komunikasi sosial di aula Kodam V Brawijaya, rabu (31 juli 2019) pukul 09.00 wib hingga selesai pukul 12.00 wib.
Hadir dalam acara Bapak Najib Hamid dari Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT), Sekretaris Kodam V Brawijaya beserta staff, Babinsa se surabaya, Bhabinkamtibmas se surabaya, mahasiswa, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan perwakilan organisasi massa.
Dalam pemberian materi, Bapak Najib Hamid menitik beratkan pada kerjasama TNI - POLRI melalui babinsa dan bhabinkamtibmas untuk terjun ke masyarakat dengan pendekatan persuasif dan bimbingan juga pembinaan ke pemuda untuk ikut berperan aktif dalam menangkal radikalisme melalui gerakan anti hoax.
Lebih lanjut, perwakilan dari FKPT menyebut bahwa Gerakan radikalisme muncul dan berkembang antara lain dipicu oleh pertarungan idiolog global, pemahaman keagamaan yang salah, ketidakadilan politik, hukum dan ekonomi, kemiskinan serta kepentingan politik atau adu domba.
Seringnya kunjungan babinsa dan bhabinkamtibmas ke masyarakat merupakan aksi jitu dalam memerangi radikalisme lewat cangkrukan dan blusukan.
Peran serta Bumantik juga tidak kalah penting sebagai pekerja sosial yang sering keluar masuk dari pintu ke pintu warga untuk mengetahui aktifitas warga dalam keseharian. (AQ)
Posting Komentar